Semangat Pagi, Selamat datang di Blog Mari Belajar Usaha

Karya Seni dari Sampah Gunung Everest

Written By Mari Belajar Usaha on Minggu, 25 November 2012 | 01.08


Karya Seni dari Sampah Gunung EverestPRAKASH MATHEMA / AFPSejumlah pengunjung pameran mengamati sebuah patung yang dibuat dari sampah di Gunung Everest.

KATHMANDU
 - Sejumlah seniman Nepal membuat patung dari tali, tenda, kaleng bir, silinder oksigen dan bahkan puing helikopter guna mengangkat masalah sampah di lereng Gunung Everest.
Sebanyak 75 karya seni yang terbuat dari sampah saat ini sedang dipamerkan di ibukota Nepal, Kathmandu.
Seniman memanfaatkan bahan-bahan dari sampah yang dipungut oleh 65 porter dengan bantuan yak, sejenis sapi yang banyak ditemukan di sekitar Gunung Everest dan Himalaya.
Mereka berhasil mengumpulkan delapan ton sampah.
"Kita berpikir langkah ini akan membantu mempromosikan seniman dan juga membantu membuat Everest bersih," kata Kripa Rana Shahi, dari organisasi Da Mind Tree yang menyelenggarakan acara seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis, 22 November.
Di antara karya seni yang dihasilkan oleh 15 seniman Nepal itu adalah patung Dewa Ganesha yang dibuat dari bekas badan helikopter, kapal, piramida, tangga dan gedung pencakar langit.
Sebanyak 75 karya seni dari sampah dipamerkan di sebuah hotel mewah di Kathmandu dan pekan depan akan diboyong ke pusat wisata Pokhara.
Harga jual karya seni dipatok mulai dari 1.500 rupee atau sekitar Rp170.000 hingga Rp200.000.
Sejumlah karya seni telah terjual dalam pameran
.
01.08 | 0 komentar

WWF Indonesia Ajak Tanam Pohon Lewat “MyBabyTree”


MEDAN : WWF-Indonesia hari ini mengumumkan diresmikannya program konservasi hutan yang diberi nama “MyBabyTree”, bersamaan dengan kegiatan penanaman bibit pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Gunung Tikukur, kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan penanaman bibit pohon bersama ini diresmikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, didampingi oleh WWF-Indonesia, anggota komunitas pecinta lingkungan, masyarakat setempat, insan pers serta beberapa artis dan selebriti ibukota penggiat pelestarian lingkungan Rabu (21/11).
Program ini sengaja dilakukan pada tanggal 21 November 2012, bertepatan dengan World Tree Day dengan aksi kegiatan prosesi penanaman bibit pohon “MyBabyTree”. Menhut Zulkifli Hasan mengatakan gerakan masyarakat untuk secara sadar dan sukarela menanam pohon adalah kunci sukses keberhasilan upaya membangun ekosistem hutan baik di lingkungannya, di pedesaan atau diperkotaan dalam rangka pemanfaatan, pelestarian dan konservasi hutan secara berkelanjutan.
Selama ini, kata Menhut, WWF Indonesia sudah menjadi mitra seperjuangan bagi pemerintah dalam mencapai target pengurangan emisi karbon 26% pada tahun 2020. “Saya yakin pemanfaatan teknologi virtual dalam mekanisme adopsi pohon di program “MyBabyTree” ini akan dapat menjangkau masyarakat yang sangat luas,’ kata Menhut.
Anwar Purwoto, Direktur Program Fresh Water, Forest & Terrestrial Species WWF-Indonesia dalam siaran persnya kepada Berita mengatakan program “MyBabyTree” diluncurkan oleh WWF-Indonesia sebagai kelanjutan dari program NEWTrees (kegiatan penanaman di bawah 2.000 pohon) yang diluncurkan tahun 2008, yang hingga kini telah berhasil menanam pohon di sejumlah kawasan hutan seluas 1.016,3 hektar melalui kerjasama dengan kelompok petani setempat.
Dengan kata lain, program “MyBabyTree” merupakan versi personalisasi dari program NEWTrees, dimana siapa saja dapat mengadopsi satu atau lebih bibit pohon secara virtual dan bibit pohon tersebut akan ditanam dan tumbuh secara nyata di alam di kawasan konservasi dan taman nasional. Karena setiap pohon dilengkapi GeoTag, pemilik pohon “MyBabyTree” akan dapat memonitor pertumbuhan pohon yang diadopsinya melalui GoogleEarth.
“Program “MyBabyTree” diharapkan menjadi pelopor kegiatan konservasi berbasis partisipasi masyarakat dan membuktikan bahwa usaha konservasi dapat dilakukan oleh siapapun dan dari manapun,” ujar Anwar Purwoto. (wie)
01.07 | 0 komentar

Article Categories

Popular Article

Article Archives